Kabarnews.net
Ngawi-
Menyambut bulan syuro, warga Dusun/ Desa Pangkur, Kecamatan Pangkur Kabupaten Ngawi, menggelar acara Bersih Desa atau sasranana sebagai bagian dari tradisi tahunan Sadranan pada Kamis ( 12/6/2025). Ritual yang dilaksanakan setiap bulan Besar (penanggalan Jawa) ini diisi dengan pagelaran wayang kulit yang bertampat di Makam Desa Pangkur mengangkat lakon Sesaji Raja Soya. Dan dihadiri ratusan warga dan pejabat setempat, sebagai wujud syukur dan persiapan menyambut bulan Syuro.
Bersih Desa tak hanya sekadar membersihkan lingkungan, tetapi juga menjadi momentum merawat kearifan lokal. Ketua Panitia Pelaksana, Kepala Dusun Pangkur menuturkan tradisi ini telah berlangsung turun-temurun, meski sempat terhenti beberapa kali. Ia berharap kegiatan ini membawa berkah dan keselamatan bagi warga menjelang Suro.
“Tradisi ini sudah ada sebelum peristiwa , lalu pernah vakum Kami menghidupkannya kembali sebelum pandemi, terpaus lagi saat COVID-19, dan kini sudah berjalan lagi,” ujarnya.
Kepala Desa Pangkur yang turut hadir, menyampaikan apresiasi atas komitmen warga dalam melestarikan budaya. Ia menambahkan, tradisi ini menjadi pengingat pentingnya bersyukur atas kesehatan dan rezeki, sekaligus memperkuat solidaritas antar masyarakat.
“Pagelaran wayang ini bukan sekadar hiburan, tetapi sarana pembelajaran. Karakter wayang menggambarkan nilai-nilai kehidupan, dari kerukunan hingga rasa syukur,” ujarnya.
Lakon Sesaji Raja Soya yang dipentaskan ini penuh sarat makna filosofis, mencerminkan keseimbangan antara manusia, alam, dan Sang Pencipta. Warga antusias menyaksikan pertunjukan hingga selesai pertunjukan, sambil menikmati hidangan dan jajanan tradisional.
Sebagai rangkaian acara, warga sebelumnya juga menggelar kerja bakti membersihkan lingkungan makam, dan fasilitas umum. Ritual ini menjadi simbol penyucian diri dan lingkungan, seiring dengan semangat bulan Suto untuk mendekatkan kepada Allah swt, amin, ( rin )
